Prestasi mahasiswa Unisma bidang kreatifitas terus meningkat setiap tahunnya, salah satunya adalah mahasiswa Unisma lolos PKM Kemenristek Dikti tentang pemberdayaan tuna grahita melalui Geluos ( gerakan lukis kaos) di Desa Kerangpatihan, Balong, Ponorogo.
Filzah Gaissani ketua tim menjelaskan program Geluos ini bertujuan melatih mereka untuk menghasilkan produk kaos lukis layak jual sehingga akan ada pemasukan lain yakni dari hasil penjualan kaos tersebut selain dari pekerjaan utama mereka.
“Program ini tidak hanya dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian tapi juga meningkatkan kreativitas dan ketrampilan mereka,” jelasnya.
Lenih lanjut, Filzah membeberkan metode yang diterapkan dalam program kemitraan ini adalah observasi, perijinan, sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, juga pelaporan.
Hasil dari program kemitraan masyarakat adalah penyuluhan dan pelatihan tentang pembuatan kaos lukis dan produk yang dihasilkan sementara di tampung di yayasan rumah harapan.
Samuji, Ketua Yayasan Rumah Harapan mengatakan inovasi seperti ini belum pernah ada. “Ini inovasi yang brilian, dan masyarakat sangat antusias mengikutinya,” ungkapnya.
Dalam menjalankan program ini, Filzah juga didampingi oleh anggota kelompok, yaitu Niken Resanti dan Niken Cahyani Agungtya. Ketiganya di bawah bimbingan dosen Unisma Malang, Oktavia Rahayu Puspitarini, S.Pt.,Msi.
Sementara itu Kabiro Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Unisma Muhammad Yunus menyampaikan bahwa kegiatan penalaran di Unisma ini terus di genjot sesuai arahan Rektor Unisma. Salah satunya melalui kegiatan syawir PKM dan Master Maba. Tidak heran jika kegiatan ini terus mendapat apresiasi di Mahasiswa.