Pengobatan alternatif pada zaman sekarang sudah sedemikian rupa dikomersilkan dengan tarif tinggi. Apalagi para penyedia jasa pengobatan alternatif atau tradisional yang sudah mempromosikan jasa pengobatannya melalui iklan TV atau media cetak. Sudah barang tentu mereka ini harus mengupayakan bagaimana agar bisa menutupi biaya iklan dan promosi. Walau demikian, masih banyak tabib, paranormal, dokter alternatif atau apapun itu sebutannya yang masih mempunyai sifat menolong sesama (sosial), sehingga pasien bisa membayar sesuai dengan kemampuan ekonominya atau dengan secara suka rela. Misalnya saja deangan memasukkan uang ala kadarnya ke dalam kotak yang telah disediakan di tempat pratek, bahkan seandainya pasien tidak mampu membayar, tetap dihormati dan dilayani
Bagaimana dengan pengobatan alternatif bioenergi?
Mari kita berkenalan dengan Eko Widodo, S.A.P, yang merupakan Pendiri dan pengelola Gtumo Bioenergi yang bergerak dibidang pelatihan bioenergi dan juga penyembuhan berbagai penyakit medis maupun non medis yang bertempat di Jalan Kendalisodo 21M karangpandan-Pakisaji-Kabupaten Malang. Eko yang merupakan lulusan Unisma, masuk pada tahun 1998 mengambil jurusan Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Administrasi ini sudah menekuni pengobatan alternatif sejak tahun 2009 dan membuka praktek secara resmi pada tahun 2012 sampai sekarang.
”Saya menekuni usaha Pelatihan dan pengobatan dengan Bioenergi bukan karena saya tidak diterima kerja diperusahaan atau intansi, saat baru lulus justru saya mendapat tawaran dari beberapa perusahaan, ayah saya juga salah satu direktur disalah satu anak perusahaan BUMN. Namun saya lebih memilih membuat usaha pengobatan bioenergi, sebenarnya bagi sebagian besar orang merupakan pilihan yang cukup aneh, krn usaha ini bisa dibilang masih baru dan jarang dikenal orang. Namun karena saya sendiri maupun keluarga saya sudah merasakan manfaat dari terapi pengobatan denga bioenergi ini, akhirnya saya tertarik untuk membuka balai pengobatan untuk umum” ungkap Eko dengan bangganya saat ditanya awal mula menekuni usaha pengobatan alternatif ini. “Bioenergi itu adalah seluruh energi yang dihasilkan oleh tubuh, bahkan berdasarkan penelitian yang kami lakukan seluruh bagian tubuh memiliki energi khusus” imbuh Eko.
”Bioenergi di dalam tubuh ada bermacam-macam diantaranya adalah Biosyaraf atau biasa dikenal dengan reiki yang bekerja disistem syaraf. Kemudian ada Bioreproduksi atau kundalini adalah bioenergi yg berasal dari Sel yang ada ditulang ekor yang merupakan sel pembentuk saat kita baru mengalami pembuahan di dalam rahim, sel ini yang bertugas membentuk seluruh organ di dalam tubuh. Fungsi energi dari sel ini adalah untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan organ dan tulang, juga untuk proteksi dari serangan-serangan energi ketika sudah dibangkitkan energinya. Bioperedaran darah adalah energi yang bekerja di dalam darah, biasanya untuk penyembuhan masalah-masalah yang berkaitan dengan darah seperti pembersihan pembuluh darah dari kolesterol dan plak-plak, pembersihan infeksi, mikroba dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah Bioelektrik, bioelektrik merupakan energi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tubuh, yang berfungsi untuk memperbaiki kelenjar. Setiap manusia secara alami memiliki listrik didalam tubuh meski masih sangat kecil, namun jika dilatih eneginya akan semakin besar”. Jelas Eko Widodo
Masih menurut Eko, pengobatan bioenergi ini aman untuk digunakan untuk penyembuhan pada siapapun, pada wanita hamil sekalipun, biasanya wanita hamil juga takut minum obat saat sakit. “Bahkan secara khusus ada yang minta bantuan terapi pada kami, untuk mempercepat proses melahirkan secara normal, menangani bayi sungsang sampai ari-ari menutupi jalan lahir” terang Eko.
“Aman, klien saya juga ada yang bayi kok, biasanya orang tuanya kawatir jika anaknya yang masih bayi harus minum banyak obat saat sakit, dengan terapi bioenergi ini bisa membantu mengatasi sakit pada bayi tersebut. Pengobatannya tanpa disentuh, energi kita kirim tanpa melakukan sentuhan sehingga aman buat klien yg berbeda jenis kelamin sekalipun,” ungkap Eko, saat ditanya aman tidaknya untuk anak kecil.
Eko Widodo, S.A.P yang semasa kuliah di Unisma adalah seorang aktifis, yang tercatat sebagai anggota UKM Pagar Nusa, UKM Paduan Suara Bunga Almamater, DPM serta organisasi pergerakan mahasiswa.
“Unisma yang berfaham Ahlusunah waljamaah, meskipun demikian dalam lingkungan kuliahnya, teman-teman kuliah tidak fanatik banget yang terdiri dari berbagai latar belakang, suku dan agama. Waktu jaman kuliah dulu antara mahasiswa dan dosen memiliki ikatan kekeluargaan yang kuat dalam mengajar maupun memberikan bimbingan (jadi pengen kuliah lagi)” kenang Eko Widodo.
Dengan pencapaiannya saat ini Eko memberi pesan untuk mahasiswa Unisma, “belajarlah dengan sungguh-sungguh, carilah pengalaman sebanyak-banyaknya di kampus dan di luar kampus, ikuti pelatihan yang diminati untuk mempersiapkan life skill kita, karena kita tdak pernah tau tantangan hidup yang akan dihadapi dikemudian hari, jangan malu dan pantang menyerah”
Eko juga berharap semoga Unisma kedepannya menjadi kampus yang lebih maju, unggul dalam mencetak generasi penerus bangsa, Aamiin.