Selamat Ulang Tahun ke-39 Unismaku

Oleh Muhammad Yunus

 

Hari ini Jumat, 27 Maret 2020, kampus yang berdiri kokoh di Jl. MT. Haryono 193 Malang ini berulang tahun. Usianya 39 tahun. Sejak para alim ulama memutuskan mendirikan universitas pada tanggal 27 Maret 1981 telah banyak prestasi yang diperoleh. Berbagai penghargaan telah diterimanya. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikannya serta mahasiswanya terus meningkat setiap tahun. Inilah kampusku yang berambisi menjadi kampus internasional dengan jargon populernya Unisma dari NU untuk Indonesia dan Peradaban Dunia.

Saya hadir dikampus ini tahun 2000. Saat itu saya terdaftar sebagai mahasiswa baru di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unisma. Prodi yang tidak sesuai dengan jurusan SMA namun menjadi garis hidup kehidupan saya saat ini. Saya memilih Unisma karena sentuhan islami yang ditampakkan dalam fisik yang begitu menyentuh saya yang kemudian nilai-nilai tersebut betul-betul saya temukan dalam kehidupan saya ber-Unisma.

Pertama, unisma mengajarkan saya untuk menyeimbangkan antara pengetahuan dan agama. Seperti diketahui kampus adalah dunia akademik yang syarat dengan dunia ilmiah. Ilmiah mempunyai arti bahwa setiap sesuatu itu harus bisa dibuktikan. Ilmiah mengajarkan tentang hukum sebab akibat. Ilmiah mengajarkan sedikit tidak menyakini sesuatu yang tidak didasari dengan pengetahuan yang kasat mata. Sebaliknya agama mengajarkan kita bahwa sesuatu itu tidak harus dibuktikan dengan empiris, tapi dapat dibuktikan dengan iman. Agama mengajarkan tidak selamanya sebab itu menjadikan akibat. Tidak semua akibat karena sebab tertentu. Tidak semua sebab berdampak terhadap akibat tertentu. Inilah ajaran agama. Di Unisma saya diajarkan tentang hal tersebut, pengetahuna penting tapi agama juga penting. Akal harus diisi, hati juga harus diisi. Inilah doktrin disampaikan otak, otak Amerika, tapi hati Serambi Mekkah. Artinya adalah keduanya harus dihidupkan dalam setiap civitas akademika Unisma mulai dari mahasiswanya, karyawannya, dosennya, sampai pimpinannya. Sungguh doktrin ini begitu melekat pada diri saya.

 

Kedua, Unisma mengejarkan bagaimana beragama menurut Islam yang ada di Indonesia ini. Islam Aswaja. Aswaja An Nahdhliyah. Sebuah doktrin keagamaan yang ditanamkan begitu tersturktur kepada mahasiswa. Sehingga wajar jika Unisma saat ini mendeklarasikan sebagai kampus anti radikalisme. Memang begitu kenyataannya. Jauh sebelum isu radikalisme popular saat ini dengan berbagai cara menangkalnya, Unisma sudah mengejarkan sejak lama. Melalui aswaja sebagai manhaj, mahasiswanya diajarkan untuk berpikir tengah-tengah, bersikap adil, hidup harmoni, berjuang terhadap kemungkaran dan menegakkan kebenaran. Ajaran ini sungguh mengena dikehidupan saya kemudian ketika lulus dan menjalankan hidup dikehidupan saat ini.

Ketiga, pelajaran berharga yang saya dapat di Unisma ini adalah hubungan dosen dan mahasiswa yang begitu dekat. Hubungan tersebut layaknya kita temukan pada kehidupan ustadz dan santri di pondok pesantren. Tidak ada dosen yang sulit ditemui, tidak memberikan waktu kepada mahasiswa, bahkan diluar jam kuliahpun bisa kita menghubungi dosen. Tentu dengan etika yang harus tetap kita jaga sebagai seorang mahasiswa dan sebagai seorang dosen. Hubungan ini sangat bermakna dan tak bernilai. Seorang mahasiswa jika hanya berinteraksi dengan dosen di dalam kelas saja maka interaksi tersebut tidak akan mampu menemukan hubungan yang hakiki. Ketika seorang guru mempunyai hubungan hati yang begitu dekat maka ilmu dan rahmat Allah akan dengan mudah tercurahkan untuk sesama. Nilai-nilai ini terjaga sampai sekarang ini.

Selamat ulang tahun ke-39 Unismaku. Saya yakin engkau akan terus memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan dunia. terlebih dengan semangatmu saat ini yang ingin menjadi kampus internasional, dengan nama kerennya world class university, dan dengan motto luar biasa dari NU untuk Indonesia dan peradaban dunia, saya yakin engkau akan mampu mewujudkannya.

 

Jaya selalu Unismaku, teruslah mengukir prestasi untuk kemaslahatan ummat.

 

Muhammad Yunus. Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan UNISMA.

Artikel yang Direkomendasikan